Tipe data Array

Apa itu Array? 

Array adalah larik yang berisi kumpulan data dengan tipe serupa. Teknologi ini dapat digunakan untuk mempermudah penghitungan data karena mengelompokkan data-data berdasarkan kesamaannya.

Kapan harus menggunakann Array?

Pada dasarnya, array adalah teknologi yang dapat menyederhanakan pengumpulan data Anda. Misalnya, apabila Anda membuka sebuah gerai minuman, akan ada tiga varian rasa yang Anda sediakan, yaitu plain, coklat, dan stroberi. Alih-alih menuliskannya satu per satu seperti berikut:

String plain = “Plain”;

String choco = “Chocolate”;

String strawberry = “Strawberry”;

Alangkah baiknya jika Anda memanfaatkan array, sehingga dapat menyederhanakannya menjadi seperti di bawah ini:

String[] flavors = [“Plain”,”Chocolate”,”Strawberry”];

Menggunakan array sama saja dengan mempersingkat kinerja Anda saat mengelompokkan data-data. Dengan data set yang berskala besar, tentu lebih rumit apabila harus mengetikkannya satu per satu seperti contoh pertama di atas. Namun, dengan bantuan array, kerja Anda akan lebih mudah karena dapat menjadikannya satu larik, seperti pada contoh kedua.

Kelebihan dan Kekurangan Array

Kelebihan Aray :

Kelebihan yang pertama dari array adalah kemampuannya menyimpan beragam data serupa dengan satu variabel. Misalnya seperti varian rasa pada minuman yang telah dijelaskan di atas. Untuk mencari varian rasa yang disediakan, Anda tidak perlu membaca tiga baris data, melainkan cukup satu larik array saja.

Kedua, elemen array dapat diakses dengan menggunakan indeksnya. Sehingga, waktu yang diperlukan untuk membaca sebuah array cenderung lebih singkat dibandingkan sebaliknya, tidak terkecuali pada data-data yang berskala besar. Pekerjaan mengenai data pun menjadi lebih sederhana.

Terakhir, array memberikan lokalitas cache yang lebih baik. Lokalitas cache adalah kecenderungan prosesor untuk mengakses memori yang sama dalam waktu berulang secara lebih cepat. Intinya, array mempermudah kinerja Anda yang berkaitan dengan kumpulan data.

Kekurangan Array :

Array hanya bisa menyimpan data dengan tipe serupa. Jadi, data-data yang tidak memiliki kesamaan nilai tidak bisa disimpan dalam satu larik array.

Selain itu, apabila Anda menggunakan array untuk data berskala besar, memori komputer yang sangat berharga nilainya akan sia-sia. Dalam kasus-kasus tersebut, Anda perlu memilih beberapa metode lain dari array untuk menyelesaikan permasalahan mengenai data-data yang Anda miliki.

Jenis Jenis Tipe Data Array

1. Array Satu Dimensi

Array dengan satu dimensi ini merupakan tipe data yang paling sering digunakan. Misalnya, berguna untuk membuat daftar sejumlah orang berdasarkan umurnya, maka persyaratan yang harus dimasukkan untuk menentukan elemennnya adalah usia.
Kamu bisa menggunakan rumus kueri berikut jika menggunakan Array satu dimensi.

tipe_elemen_array nama_array[jumlah_elemen_array];

2. Array Dua Dimensi

Sesuai dengan namanya, Array dua dimensi menggunakan dua elemen. Sehingga, kamu bisa memasukkan dua elemen.
Biasanya, jenis data Array ini berfungsi untuk menampilkan sebuah data dengan dua jenis elemen yang berbeda. Misalnya, kamu ingin menampilkan data jumlah karyawan dan jumlah komputer karyawan pada sebuah kantor. Maka, data yang tampil adalah elemen jumlah karyawan dan jumlah komputer karyawan.
Nah, jika kamu menggunakan Array dua dimensi, maka rumus kueri yang biasa dipakai adalah:
tipe_elemen_array nama_array[jumlah_baris_array]

[jumlah_kolom_array];

3. Array Multi Dimensi

Tipe Array yang terakhir adalah Array dengan dimensi banyak, atau lebih dari dua. Misalnya adalah Array tiga dimensi, maka contoh kasus yang bisa kamu pakai yaitu koordinat sebuah ruangan: x, y, z.
Pada Array tiga dimensi, kamu bisa menggunakan rumus kueri di bawah ini:

tipe_elemen_array nama_array[ukuran1][ukuran2]...[ukuranN];


Contoh Kode Program Array 2 Dimensi Bahasa C++

Berikut contoh kode program pertama dari pembuatan array 2 dimensi di dalam bahasa C++:

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
#include <iostream>
 
using namespace std;
 
int main()
{
  int arr[2][2];
 
  arr[0][0] = 15;
  arr[0][1] = 23;
  arr[1][0] = 40;
  arr[1][1] = 29;
 
  cout << "Isi variabel arr:" << endl;
  cout << arr[0][0] <<" "<< arr[0][1] << endl;
  cout << arr[1][0] <<" "<< arr[1][1] << endl;
 
  return 0;
}


Komentar